Afifatul Chasanah. 2021. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Kompetensi Pembuatan Rompi Mata Pelajaran Pembuatan Busana Custom Made Kelas XI Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Banjarmasin Tahun Ajaran 2020/2021, Skripsi. Program Studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2021.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa kelas XI SMK Negeri 4 Banjarmasin dalam: 1) pembuatan pola rompi, 2) memotong bahan rompi, 3) proses menjahit rompi, dan 4) penyelesaian rompi. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kesulitan belajar yang dialami siswa kelas XI SMK Negeri 4 Banjarmasin Tahun Ajaran 2020/2021 dalam pembuatan pola rompi? 2) Bagaimana kesulitan belajar yang dialami siswa kelas XI SMK Negeri 4 Banjarmasin Tahun Ajaran 2020/2021 dalam memotong bahan rompi? 3) Bagaimana kesulitan belajar yang dialami siswa kelas XI SMK Negeri 4 Banjarmasin Tahun Ajaran 2020/2021 dalam proses menjahit rompi? 4) Bagaimana kesulitan belajar yang dialami siswa kelas XI SMK Negeri 4 Banjarmasin Tahun Ajaran 2020/2021 dalam penyelesaian rompi?
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 4 Banjarmasin tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 93 siswa, dengan sampel sebanyak 48 siswa yang diambil secara Proportional Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Pengujian instrumen untuk validitas menggunakan korelasi Product Moment diperoleh 32 item valid dan 8 item gugur, uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai koefisien 0,891. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui kesulitan belajar siswa pada kompetensi pembuatan rompi.
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa tingkat kesulitan belajar kompetensi pembuatan rompi dalam kategori sedang dengan frekuensi relative 43,75%. Variabel kesulitan belajar kompetensi pembuatan rompi memiliki empat indikator dengan penjelasan sebagai berikut: (1) Tahap pembuatan pola memiliki tingkat kesulitan yang sedang dengan frekuensi relatif 52,08%, (2) Tahap memotong bahan memiliki tingkat kesulitan yang sedang dengan frekuensi relatif 47,92%, (3) Tahap menjahit memiliki tingkat kesulitan yang sedang dengan frekuensi relatif 60,42%, dan (4) Tahap penyelesaian memiliki tingkat kesulitan yang rendah dengan frekuensi relatif 50%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada kompetensi pembuatan rompi siswa cukup menemui kesulitan belajar selama proses pembelajaran dari tahap pembuatan pola, memotong bahan, proses menjahit, dan penyelesaian.
2022-02
Kesulitan belajar, Kompetensi, Pembuatan rompi