Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana homesickness yang dialami mahasiswa perantauan Bangka. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat subjek mahasiswa perantauan Bangka di Yogyakarta berusia 17-20 tahun. Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran homesickness yang dialami mahasiswa perantauan Bangka memiliki kategori yang berbeda-beda yaitu homesickness tinggi dan homesickness rendah. Homesickness dengan kategori tinggi berdampak pada perilaku menarik diri, kesulitan mengatasi homesickness yang dialami, perasaan marah dengan teman-teman baru, gangguan pola tidur dan penurunan nafsu makan serta memiliki daya juang yang rendah untuk mengatasi homesickness yang dialami sehingga memperparah kondisi homesickness subjek, Sedangkan homesickness dengan kategori rendah menyebabkan perasaan rindu dengan keluarga dan perasaan marah dengan teman-teman baru tetapi mempunyai daya juang untuk mengatasi homesickness yang dialami. Selain itu reaksi psikologis homesickness pada keempat subjek meliputi perasaan merindukan dan memikirkan keluarga, keinginan untuk pulang kekampung halaman, kesedihan yang mendalam dan ketidakpuasan dengan lingkungan baru serta adanya rasa kesepian dan perilaku menarik diri.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa homesickness yang dialami mahasiswa perantauan Bangka disebabkan oleh beberapa hal yaitu ketidak-cocokan dengan makanan, kesulitan berdaptasi, kemandirian, perubahan rutinitas, bahasa, ketidakcocokan pada awal kuliah, rendahnya daya juang untuk mengatasi homesickness yang dialami dan ketidaksesuaian dengan ekspetasi yang diharapkan.
2020-01
homesickness, mahasiswa perantauan Bangka