Endang Safitri 2015001086. Konflik Batin dalam Novel Terusir Karya Buya Hamka: Pendekatan Psikologi Sastra. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta 2020.
Tujuan Penelitian adalah mengetahui: (1) Alur di dalam novel Terusir karya Buya Hamka. (2) Tokoh dan Penokohan di dalam novel Terusir. (3) Latar di dalam novel Terusir. (4) Konflik Batin yang dialami tokoh dalam novel Terusir. (5) Faktor-faktor yang memengaruhi konflik batin pada tokoh dalam novel Terusir.
Jenis penelitian, adalah penelitian kualitatif karena data yang digunakan berupa rangkaian peristiwa yang ada di dalam novel. Data primer, satuan peristiwa yang berupa paragraf yang terdapat dalam novel Terusir. Sumber data, berupa novel Terusir karya Hamka. Instrumen penelitian, yaitu peneliti itu sendiri yang dibekali seperangkat teori dan konsep mengenai alur, tokoh, penokohan, latar, wujud konflik batin dan faktor yang memengaruhi konflik batin tokoh. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca catat dan tringulasi data. Teknik analisis data dengan mencatat, mengidentifikasi, menafsirkan, serta menginterprestasi data.
Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Alur. Terdapat tujuh peristiwa, yaitu (1) Perceraian Azhar karena fitnah dari ibu Mertua Mariah. (2) Rasa penyesalan Azhar yang terpendam. (3) Kegagalan Mariah menjalin rumah tangga yang kedua dengan Yasin. (4) kehidupan Mariah sebagai pelacur. (5) Mariah menjadi pelaku pembunuhan demi melindungi Sofyan. (6) Pertemuan Mariah sebagai tersangka kasus pembunuhan dengan Sofyan sebagai pengacara. (7) Pengakuan Azhar atas kesalahan di masa lalu kepada Sofyan. (2) Tokoh dan Penokohan. Tokoh yang mengalami konflik batin yaitu, tokoh utama; Mariah digambarkan memiliki sifat baik, setia, dan penyayang. Azhar dan Sofyan sebagai tokoh tambahan utama, keduanya digambarkan sebagai tokoh yang mudah putus asa. Tokoh yang memengaruhi konflik batin pada ketiga tokoh tersebut yaitu: Siah, Yasin, dan Wirja. (3) Latar dalam novel Terusir sebagai berikut. Latar tempat tempat yang memengaruhi terjadinya konflik batin: Gelugur, Medan, Jakarta, rumah hina atau rumah pelacuran, dan penjara. Latar waktu yang menggambarkan adanya konflik batin dan terdapat faktor yang memengaruhi konflik batin tokoh yaitu: bulan November pada masa penjajahan Belanda tahun 1930-an. Struktur sosial tradisional masyarakat Hindia Belanda tahun 1930-an di Medan khususnya masyrakat Melayu, yakni kelas Bangsawan dan rakyat jelata. (4) Konflik batin yang dialami Mariah terjadi karena rasa kecewa kepada Azhar suami pertamanya. Azhar mengalami konflik batin karena perceraiannya dengan Mariah. Konflik batin Sofyan terjadi karena perceraian kedua orang tua dan terutama terpisahkan dengan ibunya; Mariah. (5) Faktor yang memengaruhi konflik batin. Konflik batin yang dialami tokoh dilatarbelakangi oleh faktor kehilangan, faktor ketidakberdayaan, faktor perilaku dan faktor lingkungan masyarakat.
2020-01
Terusir, Konflik Batin, Psikologi Sastra