Wahyu Andriyani Lumik. 2019001007. “Konjungsi Koordinatif Antarklausa dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. 2023.
Tujuan penelitian ini sebagai berikut, (1) Mendeskripsikan konjungsi koordinatif antarklausa yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andera Hirata, (2) Mendeskripsikan relasi semantis antarklausa berkonjungsi koordinatif yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andera Hirata, (3) Mendeskripsikan penanda relasi semantis antarklausa berkonjungsi koordinatif yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andera Hirata.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung konjungsi koordinatif. Sumber data dari penelitian ini berupa pemakaian bahasa dalam novel Sang Pemimpi karya Andera Hirata. Metode yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan menggunakan teknik Bebas Libat Cakap (BLC) dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode agih. Teknik dasar yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik ganti, teknik lesap, dan teknik baca markah. Metode penyajian hasil analisis data bersifat informal.
Hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) Konjungsi koordinatif meliputi (a) konjungsi dan, (b) konjungsi serta, (c) konjungsi atau, (d) konjungsi tetapi, (e) konjungsi namun, (f) konjungsi sedangkan, (g) konjungsi melainkan, (h) konjungsi hanya, (i) konjungsi kecuali, (j) konjungsi lalu, (k) konjungsi kemudian, (l) konjungsi bahkan, dan (m), konjungsi apalagi. (2) Relasi semantis antarklausa berkonjungsi koordinatif meliputi (a) relasi penjumlahan meliputi (relasi penjumlahan yang menyatakan sebab-akibat, relasi penjumlahan yang menyatakan waktu, relasi penjumlahan yang menyatakan pertentangan, dan relasi penjumlahan yang menyatakan perluasan), (b) relasi perlawanan meliputi (relasi perlawanan yang menyatakan penguatan, relasi perlawanan yang menyatakan implikasi, dan relasi perlawanan yang menyatakan perluasan), (c) relasi pemilihan. (3) Penanda relasi semantis antarklausa berkonjungsi koordinatif meliputi (a) penanda relasi penjumlahan meliputi (penanda relasi penjumlahan yang menyatakan sebab-akibat meliputi dan, maupun, dan serta, penanda relasi penjumlahan yang menyatakan waktu meliputi dan, kemudian, atau lalu, penanda relasi penjumlahan yang menyatakan pertentangan meliputi sedangkan dan padahal, dan penanda relasi penjumlahan yang menyatakan perluasan meliputi dan, serta dan baik...maupun...), (b) penanda relasi perlawanan meliputi (penanda relasi perlawanan yang menyatakan penguatan meliputi tidak/bukan saja atau tidak/bukan hanya, tidak/bukan sekedar, dan tetapi/melainkan juga, penanda relasi perlawanan yang menyatakan implikasi ditandai dengan konjungsi tetapi, dan penanda relasi perlawanan yang menyatakan perluasan ditandai dengan konjungsi tetapi), (c) penanda relasi pemilihan ditandai dengan konjungsi atau.
2023-06
konjungsi koordinatif antarklausa, relasi semantis, penanda relasi semantis