Hilaria Heldiria Door, 2015001067. ”Perbedaan Dialek Kolang Di Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat Dan Dialek Ruteng Di Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai Tengah Dalam Bahasa Manggarai.” Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa, 2019.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan perbedaan fonologi khususnya perubahan bunyi pada dialek Kolang dan dialek Ruteng dalam bahasa Manggarai. (2) Mendeskripsikan perbedaan di bidang kosakata dialek Kolang dan dialek Ruteng dalam bahasa Manggarai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder, data primer berupa dua ratus kata Swadesh yang diterjemahkan ke dalam bahasa Manggarai dialek Kolang dan dialek Ruteng, sedangkan data sekunder berbentuk tuturan spontan dan wajar yaitu kata, kalimat, dan bentuk lisan yang diucapkan secara wajar atau spontan dari masyarakat Ruteng yang berdialek Kolang dan Ruteng. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data yang berkaitan dengan perbedaan dialek dari bahasa Manggarai. Metode penyediaan data adalah metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan fonetis artikulatoris dan padan translasional dengan teknik yang digunakan adalah teknik lanjutan berupa teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Metode penyajian hasil analisis data adalah metode informal.
Dari hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa bentuk-bentuk bunyi dari dialek Kolang dan dialek Ruteng yang berkorespondensi adalah sebagai berikut. (1) bunyi /s/ berkorespondensi dengan bunyi /c/, (2) bunyi /h/ berkorespondensi dengan bunyi /s/, (3) bunyi /e/ berkoresondensi dengan bunyi /a/, (4) bunyi /o/ berkorespondensi dengan bunyi /u/, (5) bunyi /g/ berkorespondensi dengan bunyi /k/, (6) bunyi /r/ berkorespondensi dengan /k/, (7) bunyi /g/ berkorespondensi dengan bunyi /b/, (8) bunyi /p/ berkorespondensi dengan bunyi /s/, (9) bunyi /u/ berkorespondesi dengan bunyi /o/, (10) bunyi /d/ berokorespondensi dengan bunyi /s/, (11) bunyi /l/ berkorespondensi dengan bunyi /b/, (12) bunyi /gh/ berkorespondensi dengan bunyi /h/, (13) penghilangan pada fonem awal (aferesis), (14) penghilangan pada fonem tengah (sinkop), (15) penghilangan pada fonem akhir (apokop) dan perbedaan kosakata yang mengalami perubahan.
2019-08
perbedaan, dialek, kosakata, pelafalan bahasa Manggarai