Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui respon komponen pertumbuhan tanaman koro pedang (Canavalia ensiformis L.) terhadap berbagai jenis tanah dan rhizobium. Penelitian ini dilaksanakan di Karangsari, Gg. kanthil, Kec. Rejowinangun, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Januari-Mei 2020. Penelitian akan dilakukan dengan percobaan faktorial, yang disusun dalam Randomised Complete Block Design (RCBD), percobaan terdiri dari dua faktor yaitu jenis tanah dan penambahan Rhizobium. Faktor pertama adalah jenis pupuk yang terdiri dari M1: Tanah Pasir. M2: Tanah Podzolik (merah kuning), M3 Tanah Grumusol. Faktor kedua adalah penambahan Rhizobium yang terdiri dari R0: Tanpa penambahan Rhizobium, dan R1: Dengan ditambah Rhizobium sebanyak 100 g per kg benih.Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif, jumlah bintil akar, persentase bintil akar aktif, bobot tanaman kering, umur munculnya bunga, jumlah polong, panjang polong. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam, kemudian dilakukan uji F pada taraf 5%. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada perlakuan. Perbandingan rerata dilakukan dengan dilakuan lebih lanjut dengan DMRT (Ducan’s Multiple Range Test) pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukan tidak ada interaksi antara jenis tanah dan bakteri rhizobium kecuali pada variabel jumlah bintil akar dan jumlah bintil akar aktif. Perlakuan Rhizobium tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua variabel yang diujikan. Perlakuan jenis tanah memberikan pengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, saat munculnya bunga, dan jumlah tandan bungayaitu pada perlakuan tanah grumusol memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanah pasir dan podzolik.
2021-01
Koro pedang, Pasir, Podsolik, Grumusol, Rhizobium