SAPAAN DALAM BAHASA SASAK DI DESA BATUJAI, PRAYA BARAT, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT

Abstrak

ABSTRAK  
As’adulah.  210001078. Sapaan dalam bahasa Sasak di Desa Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 2018.  
Tujuan penelitian  ini adalah mendeskripsikan (1) jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Sasak, (2) fungsi kata sapaan dalam bahasa Sasak, dan (3) makna kata sapaan dalam bahasa Sasak di Desa Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung sapaan bahasa Sasak, sedangkan sumber data penelitian ini adalah pemakaian bahasa oleh penutur asli bahasa Sasak di Desa Batujai, Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Teknik penyediaan data yang digunakan adalah teknik libat cakap dan bebas libat cakap . Metode analisis data menggunakan metode padan. Metode penyajian hasil analisis disajikan secara informal, yaitu berupa kata-kata biasa tanfa labang-lambang formal yang bersifat teknis. Hasil penilitian adalah sebagai berikut. (1) jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Sasak, yaitu (a) kekerabatan, (b) nama diri, (c) umum, (d) sebutan atau julukan, (e) jabatan, (f) jengkel atau marah.  (2) fungsi sapaan bahasa Sasak, yaitu (a) menghormati, (b) mengakrabkan, (c) sebagai penanda kelas sosial, (d) mengungkapkan kemarahan atau kejengkelan. (3) makna kata sapaan dalam bahasa Sasak ada tiga, yaitu (a) menghaluskan, (b) netral, dan (c) mengasarkan. Makna sapaan dapat bersifat menghaluskan, artinya kata sapaan menimbulkan perasaan menghormati terhadap mitratutur menggunakan pemilihan kata sapaan yang tepat untuk menyapa. Selanjutnya, makna sapaan netral yaitu kata sapaan yang digunakan oleh penyapa terhadap orang yang disapa tanpa menimbulkan perasaan senang atau sedih, dan merasa kaya atau miskin antara penyapa dan orang yang disapa. Makna sapaan mengasarkan digunakan oleh masyarakat dalam situasi santai, makna mengasarkan dapat dilihat dari konteks penyapa terhadap  orang yang disapa. Makna mengasarkan tidak hanya digunakan untuk menunjukkan rasa marah atau jengkel dan merendahkan lawan bicaranya, tetapi dalam masyarakat Sasak di Desa Batujai makna mengasarkan ini biasanya dipakai untuk bersenda gurau oleh seseorang yang sudah memiliki hubungan akrab. 

View / Open Files
Authors
  • As'adullah
  • Nusarini
  • Basuki
Publication Date

2018-09

Keywords

Sapaan, jenis, fungsi, makna.