Makna Sigaraning Nyawa Pasangan Jawa

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna Sigaraning Nyawa pasangan Jawa dan faktor keutuhan dan keharmonisan pasangan Jawa. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumen berupa rekaman. Subjek dalam penelitian ini pasangan suami istri asli Jawa yang memiliki usia pernikahan kurang lebih 15 tahun. Jumlah subjek yang digunakan sebanyak 6 subjek.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ke 6 subjek (3 pasangan suami istri) dalam kategori baik, namun setiap pasangan memiliki perbedaan. Hal ini didukung oleh hasil wawancara yang menunjukkan bahwa masing-masing subjek memiliki rasa peduli ke pasangannya dengan mau berkorban, saling membantu dan menyelesaikan masalah dengan berkompromi. Selain itu masing-masing pasangan saling menyemangati dan  memiliki komitmen untuk terus bersama garwa.

Ke tiga pasangan memaknai Sigaraning Nyawa sebagai separuh nyawa, belahan jiwa sehingga dapat merasakan yang sedang dirasakan oleh pasangannya. Selain itu garwa memiliki makna sebagai teman berbicara untuk berkeluh kesah, dan membicarakan massa depan. Garwa juga sebagai seorang teman dalam menjalani kehidupan apapun keadaanya serta sebagai sisihan hati dan seseorang yang harus dijaga dan dihargai. Sedangkan faktor keutuhan dan keharmonisan di pengaruhi oleh keterbukaan, rasa saling percaya, memiliki komitmen dan saling menerima kekurangan pasangan. Dari penelitian ini ditemukan hasil ketiga pasangan memiliki keluarga yang utuh, namun untuk keharmonisan pasangan 1 belum merasa harmonis sedangkan pasangan 2 dan 3 sudah harmonis.

 

View / Open Files
Authors
  • Windi Novgayasa
  • Titik Muti`ah
  • Ryan Sugiarto
Publication Date

2021-09

Keywords

Sigaraning Nyawa, Pasangan Jawa